Mengapa Saat Uninstall Software Masih Meninggalkan Sampah di Windows ?
Saat kalian menghapus atau meng-uninstall software kalian pasti
menyadari bahwa ada beberapa file serta folder yang masih tertinggal di
Windows. Bukan cuma itu, malah ada beberapa registry yang tertinggal dan
apabila registry sampah ini sudah menumpuk bisa menyebabkan komputer
menjadi lambat.
Salah satu contoh software yang masih meninggalkan sampah walaupun sudah dihapus adalah BlueStacks.
Aplikasi emulator Android paling populer ini tidak jarang meninggalkan
sampah di Windows, hal ini menyebabkan saat akan menginstall kembali
BlueStacks ke PC akan mengalami error.
Logikanya semua uninstaller bawaan dari sebuah software harusnya tidak
meninggalkan sampah sekali bukan ? lantas kenapa hal ini bisa terjadi ?.
Ada beberapa jawaban dari pertanyaan diatas yakni.
1. Pemrograman yang Buruk dari Software.
Developer ( pengembang / pembuat dari sebuah software ) tidak
membuat dengan baik seluruh entri registry. Bisa juga uninstaller
bawaaan dari software yang dibuat tidak memiliki izin untuk menghapus
beberapa entri registry di Windows. Mungkin saja ada beberapa registry
key yang dipakai untuk beberapa aplikasi. Maksudnya begini, seorang
developer mengembangkan 2 buah software yakni software "A" dan software
"B". Kedua software tersebut memiliki registry key yang sama, kemudian
saat kalian akan menghapus Software "A" ternyata masih meninggalkan
registry milik Software "A" di Windows. Hal ini bisa terjadi karena
registry tersebut ternyata masih digunakan oleh Software "B" sehingga
apabila dihapus akan menyebabkan software "B" tidak berjalan dengan
baik.
2. Ya Memang Sengaja Ditinggalkan
Beberapa software ( terutama software yang berbasis Shareware / berbayar ) memang sengaja meninggalkan registry di Windows untuk tujuan tertentu. Aplikasi Shareware biasanya memiliki masa trial (
masa percobaan ) yang ditawarkan untuk beberapa hari, entah itu 7 hari,
15 hari atau 30 hari. Dan ketika masa trial software tersebut sudah
habis maka software tersebut tidak bisa dipakai sepenuhnya walaupun
sudah uninstall berkali-kali.
Ada juga yang sengaja meninggalkan registry / file atau folder di
Windows untuk menyimpan pengaturan dari software yang sudah pernah
diinstall. Misalnya begini, kalian punya software "A" dan saat kalian
akan menghapus software "A" biasanya pada saat uninstall akan ditanya
apakah ingin menyimpan settingan ( pengaturan ) dari software "A"
sehingga saat kalian memutuskan untuk menginstall kembali software "A"
kalian tidak perlu repot-repot mengatur pengaturan software "A" dari
awal, karena semuanya sudah disimpan rapi di registry.
Haruskah Kita Menghapus Registry yang Tertinggal ?
Jawabannya tergantung. Buat kalian pengguna awam, menghapus registry
bisa menyebabkan masalah. Entah itu BSOD, program akan error dan
sebagainya.
Lantas Bagaimana Mengatasinya ?
Kalau kalian memang ingin menghapus sebagian besar sampah yang tertinggal dari suatu software, beberapa software uninstaller bisa
melacak hampir seluruh sampah yang ditinggalkan. Ada beberapa software
uninstaller yang saya rekomendasikan untuk digunakan seperti Total Uninstall ( Shareware ), Revo Uninstaller ( Shareware ), atau Geek Uninstaller ( Freeware ).
0 komentar:
Posting Komentar